Kamis, 20 Oktober 2011

Pangeran Purbaya senopati Ampuh dari Mataram

Alkisah terdapat ada
suatu kerajaan yang akan
menyerang negeri
Mataram Islam … !!! Bahkan
semua barisan prajurit
sudah siap… dan terus berlatih … !!! Setiap hari
mereka juga membuat
persenjataan … baik
senjata tajam… meriam
besar.. peluru berbagai
jenis… ntah terbuat dari baja, perunggu, tembaga
bahkan emas … !!! Mereka
mempersiapkan diri…
mengingat mendengar
kabar bahwa Kanjeng
Sultan Agung beserta pasukannya adalah orang-
orang yang sakti… sulit
dikalahkan dalam
peperangan … !!!
Mendengar hal ini,…
Pangeran Purbaya.. langsung sendirian pergi
ke kerajaan tersebut … !!! Pangeran Purbaya…
langsung berkeliling ke
kerajaan tersebut…
tempat-tempat rahasia
dan mencurigakan
didatangi dan diawasi … !!! Setelah memahami
keadaan… Pangeran
Purbaya pergi ke tempat
pandai besi … dan cukup
heran kok banyak banget
orang bekerja di situ … !!! Pangeran Purbaya..
kemudian berkata :
“Memang ada peribahasa,
… lain lubuk lain ikannya…
ditempat ini kok mencetak
peluru kok seperti ini… kalau ditempatku nggak
seperti ini … !!!”. Pak
pandai besi pun berkata,
“Ah Ki Sanak kok aneh…
yaa kalau membuat peluru
perlu dicetak… timah panas dimasukkan ke
dalam cetakan… “. Pangeran Purbaya pun
berkata, “Waagh beda
nya… kalau ditempat saya
… jika membuat peluru…
timah panas diciduk pake
tangan.. kemudian dikepal- kepal… jadilaah peluru… !!!
Memang hasilnya kalah
halus,… namun lebih cepat
… !!!” Mereka semuanya
pada bengong… kemudian
berkata, “Wahai Ki Sanak… Ki Sanak dari
mana… dan siapa
namanya… ???” Pangeran
Purbaya berkata… “Saya
dari berasal dari wilayah
pesisir Mataram… dan nama saya Pak Jadug (pak
Sakti red.) … Saya lebih
suka berkelana kemana-
mana … !!!” Mereka kemudian berkata,
“Hai Pak Jadug… apakah
dapat dipercaya kata-
katamu… bahwa orang
Mataram dapat membuat
peluru tanpa dicetak… ???”. Pak Jadug
kemudian menjawab, “Ah,
tidak hanya para leluhur
saza yang dapat berbuat
seperti itu… orang kecil
macam saya pun bisa… “. Tukang pandai besi…
kemudian menantang, “Ya
mari pak Jadug… buktikan
omonganmu.. jika tidak
akan kulumatkan
tanganmu … !!!” Pangeran Purbaya yang
menyamar jadi Pak Jadug,
… mulai beraksi… timah
mendidih diraupnya…
kemudian dikepal-kepalkan
menjadi peluru… dan dalam sebentar saza… jumlah
yang dibuat lebih
banyak… !!! Orang yang
bekerja pada berhenti…
dan mengerumuni dan
melihat Pak Jadug … !!! Namun ternyata ada
perwira yang sedang
mengawasi pembuatan
peluru itu… dan tiba-tiba
bicara… “Setan alas
Mataram… berlagak mau bermain sulap… Kau tentu
mata-mata Mataram khan
… ??? Siapa kamu
sebenernya… ???” Pak Jadug pura-pura
ketakutan… namun
memukul dan menginjak
meriam yang besar-
besar… !!! Lha meriam nya
pada gepeng… penyok… dan ini membuat yang lain
pada ketakutan… dan lari
tunggang langgang atas
aksi pak Jadug ini … !!!
Tidak lama… Pak Jadug
sudah dikepung oleh belasan prajurit… namun
Pak Jadug langsung
mengambil meriam… dan
dijadikan senjata untuk
bertahan … !!! Pak Jadug
kemudian berkata, “Hai para prajurit… oleh
karena aku tidak
bersalah,… bila kalian akan
bertindak jelek
terhadapku,… kau akan
mati… !!!” Lha para prajurit… jadi
kocar-kacir… lha wong
yang menyerang…
dibandeem dengan
meriem… mirip Bima
menggunakan gada nya… !!! Yang lari
kemudian… melapor ke
kepatihan… dan tak lama
patih kerajaan tersebut…
berkata, “Ki Sanak dari
pesisir Mataram,… janganlah meneruskan
amarah… mengapa
akhirnya terjadi
perselisihan… sehingga
menimbulkan perkelahian
… ???” Akhirnya Pak Jadug menjelaskan… dari
awal sampai akhir… dan
akhirnya sang Patih
mengajak pak Jadug
menghadap sang Raja … !!! Di hadapan Sang Raja,…
Kanjeng Gusti Pangeran
Purbaya.. berkata, “Tuan
yang dijunjung dan saya
hormati… tidak sekali-kali
saya ingin membuat keonaran… saya
menggunakan meriam..
karena merasa terancam
oleh prajurit paduka… jika
meriam tersebut rudak,..
memang tidak saya sengaja… dan saya
sanggup memulihkan
seperti semula … !!!” Sang
Raja heran… dan
memerintahkan untuk
mengambil… meriam- meriam yang peot
tersebut… !!! Kemudian,… Sang raja pun
berkata… “Hai kawan
Mataram,.. oleh karena
kau sudah merusakkan
semua itu… maka
kembalikan seperti semula… menurut
kesanggupanmu… !!!”. Pak
Jadug… yang bukan lain
Pangeran Purbaya… mulai
beraksi… meriam itu
dipijit-pijit… dipukul-pukul… dan tapa kesulitan apa-
apa… meriam tersebut
satu-persatu sudah pulih
seperti semula… !!! Sang raja pun terkagum-
kagum… kemudian
berkata… “Hai Ki Sanak…
dari Mataram… sudilah
kiranya menjadi petunjuk
bagi para utusan, patih dan adipati… akan saya
kirim ke Mataram…
menghadap Kanjeng Sultan
Agung… sambil membawa
pusaka berupa batu
intan… dimana batu intan ini adalah pusaka leluhur
saya,.. ketika zaman Prabu
Brawijaya di Majapahit…
kemduian diberkan kepada
putranya Prabu Dewa
Katong … sebelum jatuh ke tangan saya… !!!” Sang Raja pun
melanjutkan,… “Apabila
Raja Mataram.. Sultan
Agung dapat membelah
pusaka ini,… saya akan
membatalkan penyerangan saya ke Mataram…
menyatakan takluk sambil
menyerahkan upeti
secukupnya kepada
Kanjeng Sultan Agung di
Mataram. Namun jika raja Mataram… tidak dapat
membelah pusaka ini, saya
akan tetap menyerang
Mataram dengan pasukan
layaknya air baah… akan
saya hancurkan kraton Mataram… saya ratakan
dengan tanah… !!!’
Batu pusaka itu…
untuk mengangkatnya
dibutuhkan 32 orang… !!!
Besarnya batu pusaka itu
sekitar… satu tampah
tumpeng… dan jika ada burung yang terbang
diatasnya… akan terjatuh
dan dipastikan tewaas … !!!
Berdasarkan hal ini… maka
prajurit dari tanah
seberang… memperkirakan Sultan Agung… tidak akan
sanggup membelah batu
tersebut … !!! Lha wong
batu pusakan itu… cukup ampuuuh kok … !!! Seluruh rombongan …
yang terdiri dari Patih,
bupati terpilih, prajurit
kelas wahid… beserta Pak
jadug… menaiki kapal dan
berlayar menuju Mataram … !!! Sesampainya di tanah
Jawa,… Pak Jadug
berkata… “Wahai Ki
Patih… berhubung saya
ada keperluan… maka
saya hanya memberikan pedoman… ikuti saja jalan
ini… nanti akan sampai ke
Mataram … !!! Selain itu
jangan buru-buru
menghadap kanjeng
Sultan,… harus melapor dulu ke hulubalang… yang
bernama Kanjeng
Pangeran Purbaya…
penguasa Hulubalang … !!!” Kira-kira 3 hari berjalan,
… Pak Jadug sudah
mengganti… dengan
pakaian kebesarannya…
segera menemui
rombongan di suatu Desa yaitu Desa Metuk … !!!
ketika berhadapan…
dengan Kanjeng Pangeran
Purbaya… Ki Patih
berkata,… “Wahai
Hulubalang Mataram, perjalanan kami sejauh ini
berdasarkan perintah
Sultan kami, membawa
batu pusaka dan apabila
Sultan Mataram dapat
membelah batu pusaka ini, maka raja kami bersedia
takluk dan akan mengabdi
kepada Mataram. Namun
apabila Sultan Mataram
tidak bisa membelah batu
ini,… maka jika Sultan Mataram tidak mau
menyatakan takluk…
bersiap-siap saja… karena
Mataram akan dibumi
hanguskan.” Kemudian Panembahan
Purbaya dengan ramah
berkata, “Patih yang
saya hormati,… saya
Pangeran Purbaya dan di
Mataram berlaku aturan… apabila ada sesuatu hal …
maka Hulubalang laagh
yang menangani dahulu…
apabila Hulubalang
mengalami kegagalan baru
dilaporkan kepada Sultan Mataram. Jadi untuk
persoalan membelah
batu… kiranya saya saja
yang melakukannya.” Para utusan dari negeri
seberang… sangat laah
heran melihat awajah
Panembahan Purbaya
yang mirip dengan Pak
Jadug. Hanya agak berbeda agak sedikit
gemuk dibandingkan
dengan pak jadug. Seolah-
olah seperti kakaknya Pak
jadug,… mirip bangeeet
seperti pinang dibelah dua … !!! Panembahan Purbaya
kemudian berkata, “Mari
ki Sanak… ajukan benda
pusaka batu itu … !!!”
Tandu yang membawa
batu itu diserahkan kepada Panembahan
Purbaya,… kemudian batu
itu diangkat dan dilempar-
lempar… seperti melempar
kapur tulis … !!! Para
prajurit dari tanah seberang… melongooo…
lha kok pusaka yang
dibangga-bangga kan …
kok jadi ndak ada
kesaktiannya … !!!
Selanjutnya kanjeng Panembahan berkata,…
“Silahkan Ki Patih dan
para prajurit untuk
melihat… jika Allah
mengizinkan akan saya
belah pusaka ini …!!!” Maka batu pusaka itu
digores dengan kuku, …
dan sekali ditekan…
akhirnya terbelah menjadi
dua bagian sama besar
… !!! Para prajurit sangat heran … menjadi sangat
takut… bulu kuduk serasa
berdiri… dan nyali mereka
langsung mengkeret..
melihat kesaktian
Panembahan Purbaya … !!! Selanjutnya Kanjeng
Pangeran Purbaya
berkata,… “Wahai
Saudara sekalian… harap
jangan takut dan
khawatir… karena sudah menjadi kebahagian bagi
Mataram…. dapat
berkenalan dengan
Saudara sekalian… !!!
Karena hidup ini harus
banyak kawan yang baik, … dengan banyak kawan
akan kuat… dan
kesejahteraan dapat kita
rasakan bersama … !!! Akhirnya rombongan
bersama Pangeran
Purbaya menghadap
kepada Sultan Agung,.. dan
diceritakan kejadian
tersebut… !!! Sebagai tanda takluk… maka
berbagai upeti diberikan…
berjanji akan setia kepada
Mataram… !!! Kanjeng
Sultan Agung memuji
kemampuan pamannya Kanjeng Pangeran
Purbaya… yang bisa
menyelesaikan masalah dengan damai … !!!

Tidak ada komentar: