Minggu, 29 Januari 2017

KISAH INSPIRATIF

Seorang Bapak Tua hendak menaiki bus, pada saat ia menginjakkan kakinya ketangga bus,salah satu sepatunya terlepas dan jatuh kejalan. Sementara itu pintu bus lalu tertutup dan bus langsung bergerak, sehingga si Bapak Tua tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Dengan tenang si Bapak Tua itu melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. 

Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu dan bertanya kepada si Bapak Tua "Mengapa Bapak melemparkan sepatu yang sebelah juga ?"

Si Bapak Tua sambil tersenyum menjawab ringan, "Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya, itu sepatu baru dan bagus. Jangan sampai sepatuku kehilangan pasangannya"

Sepatu adalah salah satu contoh pasangan yang baik, Coba perhatikan saja :
        Bentuk pasangannya tak persis sama namun serasi.
        Saat dipakai berjalan gerakan bisa berbeda tapi tujuannya sama.
Kanan-kiri ! Kanan-kiri !
        Tak pernah menuntut untuk berganti posisi, namun saling melengkapi.
        Yang satu loncat, yang lain mengikuti.
        Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau lebih tinggi.
        Satu naik tangga, pasangannya mengikuti...
        Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti.

Si Anak muda masih penasaran. Dan bertanya "Tapi Bapak koq tidak kelihatan susah kehilangan sesuatu walaupun sepatu mempunyai nilai yang tinggi ?”     

Si Bapak tersenyum santai. Dan menjawab “Ah, Anak muda ketahuilah..
 *HARTA Cuma TITIPAN*
 *NYAWA Cuma PINJAMAN*



۞          RENUNGKANLAH ۞
        Kehilangan itu tidak bisa pilih-pilih
        Bisa kehilangan SIAPA SAJA  
        Bisa kehilangan APA SAJA dan KAPAN SAJA  
        Musibah, Berkah dan Berbuat Salah itu pasti kita alami  
        Bersyukur bagi orang Beriman karena diberikan cara menghadapinya.  
        Dapat musibah supaya kita lebih bersabar....  
        Dapat berkah supaya kita mampu Bersyukur....  
        Berbuat salah supaya kita segera bertaubat...

Minggu, 08 Januari 2017

Sisi Lain Kehidupan

Pernah nggak kamu merasa terlalu lelah untuk berbasa-basi?

Pernah nggak kamu merasa terlalu lelah untuk bicara?

Pernah nggak kamu merasa terlalu lelah menghadapi dunia?

Pernah nggak kamu merasa terlalu lelah dengan sisi baikmu?

Pernah nggak kamu merasa kamu hanya ingin menjadi diri sendiri dan 'bebas' dari penilaian orang lain?

Pernah nggak kamu merasa bahwa susah untuk mengungkapkan kepada orang lain apa yang kamu rasakan?

Pernah nggak kamu merasa bahwa tak ada orang lain yang benar-benar mengerti apa yang kamu rasakan saat itu?
Nah disaat-saat seperti itulah saya menyendiri. Menikmati saat saya bisa mengeluarkan emosi saya. Menikmati saat air mata bisa bebas keluar dan membiarkan angin membawanya pergi. Dan setelah itu saya akan merasa lega.
Aaaahh... betapa saya kangen bisa seperti itu lagi di alam terbuka.

Pak Jaed, Pak Toni, Kang Pandi dan si Kembar Adi - Wawan. Lokasi di Pantai Payangan Jember.



Pak Tohir (Piyek), Pak Toni (Aconk), Pak Hadiq, Mas Lukman (Thuluk), Mas Agung (Nyonya), Om Khafidz (Tompel), Om Aris (Bendol). Lokasi di Wana Wisata Air Terjun Lider Banyuwangi - Jawa Timur.


Mas Sofi, Bank Nafie, Mas Wawan dan Pak Toha. Di PAPUMA Jember.